Tips Dan Cara Meningkatkan UMKM Di Era Pandemic

Meningkatkan UMKM

UMKM merupakan aktivitas bisnis yang memberikan dampak untuk perekonomian Negara Indonesia. Secara Istilah UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah.

Digital Marketing untuk UMKM memang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan usaha kamu yang terdapak negative dari pandemic ini. Bahkan hanya sebagian kecil saja dari pelaku usaha yang berdapak positif.

Apa saja yang harus kamu lakukan? Simak informasi dari kami mengenai tips dan cara meningkatkan pendapatan untuk UMKM di era pandemic seperti ini.

Cara Meningkatkan Pendapatan Untuk UMKM Di Era Pandemic


Meningkatkan Pendapatan Untuk UMKM


Berdasarkan survey yang dilakukan oleh @katadatacoid, terdapat 82.9% UMKM mengalami dampak negative dari pandemic covid-19, 11.2% UMKM yang tidak terdapak dan hanya sebagian kecil saja atau 5.9% pelaku usaha yang mengalami dampak positif.

Masih berdasarkan sumber yang sama, kebanyakan teman-teman UMKM sudah memanfaatkan social media mereka untuk berjualan. Kamu harus tahu disini, bahwa social media sendiri merupakan salah 1 bagian dari keseluruhan aspek digital marketing yang harus di optimalkan.

Simak ulasan lengkapnya dan jangan biarkan toko kamu tutup begitu saja.

Digital Marketing


Digital Marketing Trifecta
Digital Marketing Trifecta


Di jaman serba digital seperti ini, tidak ada strategi pemasaran secara digital yang  identik. Apa yang menjadi strategi akan tergantung dari berbagai factor, baik dari internal maupun eksternal. Namun kamu cukup mengingat 3 aspek penting dari digital marketing atau digital marketing trifecta yaitu:

Owned Media: Rumah atau Toko Kita Sendiri, seperti website, social media (facebook, instagram, twitter dan youtube), dan marketplace.

Paid Media: Iklan supaya orang-orang dating ke rumah atau toko yang kita miliki seperti (facebook ads, instagram ads, google ads, youtube ads, dan menggunakan jasa influencers).

Earned Media: Apa yang orang-orang katakana tentang kita seperti, review, testimony, dan komentar.

Sosial Media

Untuk bagian ini tentu kamu sudah tau bukan social media. Ingat namanya social media bukan jualan langsung, jadi kuncinya adalah kamu harus mengurangi hard selling, perbanyaknya interaksi dengan audience, bercerita, sharing dan juga tanya jawab.

Kebanyakan dari kita fokusnya hanya jualan saja, sehingga mengabaikan orang lain untuk komentar, suka, berbagi, apalagi follow kita langsung.

Coba kenali terlebih dahulu audiens kita ini siapa dan juga apasih yang mereka mau. Kamu harus sedikit mempetakan mereka semua sesuai demografi, geografi, dan juga psikologinya. Kita tidak bisa sasar semua orang tertarik dengan produk yang kita tawarkan.

Contoh sederhananya, Saya jualan Makanan hewan, Harga yang di tawarkan Rp. 4.000 Sampai Rp. 35.000. Audiensnya adalah Laki-laki atau Perempuan, Usia 20 tahun sampai 45 tahun, kota Depok dan sekitarnya, gaya hidup di kelas menengah, suka dengan hewan pastinya.

Dengan cara mengenal audiens kita siapa, bisa dengan mudah membuat informasi yang mereka butuhkan seperti, cara merawat hewan yang baik, cara memberi makannya, sampai cara budidayanya.

Pertanyaan selanjutnya adalah dimanakah social media yang harus kita optimasi, sementara kita masih bekerja sendiri misalnya. Berdasarkan analisa yang kami dapatkan, terdapat beberapa hal yang harus kamu ketahui mengenai orang-orang yang aktif social media. Seperti facebook usia 30an, twitter usia 20an, instagram usia 20an-30an, tiktok 10an-20an, youtube semua umur.

Owh iya kamu jangan lupa membuat akun sosmednya menjadi bisnis ya, jangan personal. Hal ini bertujuan supaya bisa buka akses analitik dan juga memasang iklan.

Untuk saat ini organic reach semakin turun, sangat disarankan untuk UMKM menggunakan facebook ads atau instagram ads yang langsung diarahkan ke closingan seperti whatsapp atau ke website.

Marketplace / E-commerce

Marketplace juga tidak kalah dengan sosmed ataupun website pribadi. Hal ini karena fitur yang ditawarkan juga banyak. Namun saat ini untuk organic reach semakin turun seperti pada sosmed. Kamu dapat menggunakan fitur ads supaya mendapatkan produk kamu di halaman pertama.

Pada platform e-commerce fiturnya adsnya cukup baik dari pada kita iklan dengan menggunakan sosmed. Karena beberapa UMKM lebih mengarah langsung ke target closingan.

Jika kamu sudah menggunakan fitur ads, langkah selanjutnya adalah jangan lupa evaluasi. Seperti pertanyaan apakah materi iklannya sudah menarik pembeli? Apakah calon pembelinya sudah sesuai? Apakah biaya yang dikeluarkan sudah sesuai harapan atau belum?

Setelah itu, tidak lupa juga mengingatkan untuk meminta feedback kepada orang-orang untuk earned media kita sendiri. Ini bisa meningkatkan penjualan kita untuk calon pembeli selanjutnya.

Website / Aplikasi Sendiri

Kamu sangat disarankan  memiliki website pribadi, jadi tidak tergantung dengan social media dan marketplace. Memiliki social media dan marketplace bagus, tetapi namanya juga bukan milik kamu pribadi. Akan selalu ada resiko di setiap platform entah itu kendala masalah teknis atau terkena suspend.

Memiliki website sendiri disini sangat penting untuk:

  1. Saat pencarian kita lebih mudah ditemukan oleh google.
  2. Dapat mengoptimalkan SEO yang mau kita buat.
  3. Membuat usaha kita lebih kredibel.
  4. Tempat semua informasi mengenai bisnis kita dan juga produk yang kita tawarkan.
  5. Berdiri secara independen dan tidak bergantung dengan pihak lain.

Google Business

Google business adalah fitur untuk mengambil calon pembeli yang berada di sekitar kita. Biasanya calon pembeli ini akan lebih tertarik dating langsung ke toko fisik.

Tidak ada salahnya juga untuk kamu mengoptimal fitur yang ditawarkan oleh google. Kamu dapat memberikan informasi seperti alamat toko fisik, website, nomer telp, jam buka  yang langsung terhubung dengan google maps.

Kamu juga bisa menaruh informasi mengenai produk-produk yang kamu tawarkan di google business ini loh. Sehingga calon pembeli tidak perlu lagi kamu arahkan ke marketplace ataupun website lagi.

Posting Komentar untuk "Tips Dan Cara Meningkatkan UMKM Di Era Pandemic"